Senin, 24 Maret 2014

Kajian Dwi Mingguan oleh Ust. Attabik Luthfi

Rumah Bpk. Pardan P - Ahad, 16 Februari 2014


Kebaikan dan Keburukan pada Diri Manusia


QS Al Hadid 22-23

57:2257:23













22. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,


  • Bagi seorang muslim, tiap-tiap yang terjadi pada dirinya telah dituliskan di Lauhul Mahfuzh
  • Ujian bagi tiap muslim akan tetap ada, agar manusia tidak cepat putus asa ataupun tidak menjadi sombong. Ujian akan membuat seorang muslim lebih dekat dengan Allah, yaitu dengan ia memohon pertolongan atas ujian yang terjadi pada dirinya. Ujian juga akan membuat seorang muslim sadar bahwa dirinya hanyalah seorang manusia yang juga mendapatkan ujian dari Allah, sehingga ia tidak menjadi sombong.
  • Kemampuan ataupun hasil ikhtiar tiap manusia tidak diberikan seluruhnya (100%), pasti ada 'keterbatasan'. Hal ini dimaksudkan agar manusia tersebut tidak menjadi sombong, serta bertawakkal terhadap apa yang ia usahakan karena keberhasilan yang ia raih pasti ada campur tangan pertolongan Allah. 
  • Kemampuan yg diberikan Allah kepada tiap orang pasti berbeda-beda. Jika kemampuan yang Allah berikan kepada seseorang hanya 70%, maka Allah akan mencukupi 30% sisanya. Dengan syarat manusia tersebut telah mengerahkan 100% ikhtiarnya (70% dari yang Allah telah berikan kepadanya). Namun jika iktiar orang tsb tdk 100% maka Allah tdk akan mencukupkan kekurangan dari ikhtiar orang tsb,krn orang tidak menghargai kemampuan yang Allah berikan kepadanya.
QS An Nisaa - 79

4:79


79. Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.
  • Nikmat dan kebaikan itu datangnya pasti dari Allah, sedangkan keburukan atau bencana yang menimpa kita itu akibat ulah kita sendiri. Karena Allah tdk pernah menurunkan keburukan kepada manusia.
  • Bagi orang beriman, tidak ada yg namanya musibah. Secara bahasa musibah itu artinya apa yg terjadi pd manusia. Jadi apapun yg terjadi pada diri kita pasti baik karena itu datangnya dari Allah, sedangkan Allah tidak pernah menurunkan keburukan pada manusia.
QS As Syura - 30

42:30


30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
  • Musibah itu terjadi karena perbuatan kita sendiri. 
  • Allah telah memaafkan sebagian besar dari kesalahan kita. Kalau tidak maka manusia pasti akan dimusnahkan dari muka bumi akibat kesalahan tersebut. Hanya sebagian kecil dari kesalahan tersebut yang Allah berikan hukuman kepada kita. Hal ini membuktikan bahwa Allah memang Maha Pengampun
  • Hukuman tersebut diberikan di dunia maupun di akhirat nanti. Hukuman yang Allah timpakan kepada kita di dunia akan mengurangi timbangan dosa kita kelak di akhirat.
QS Ar Ruum - 41

30:41

41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
  • Surat Ar Ruum diatas memperkuat keterangan dari QS As Syura diatas. Bahwa kerusakan di darat maupun di laut yang diakibatkan oleh tangan manusia, maka akibatnya hanya sebagian saja dari apa yang seharusnya diterima oleh manusia.